Cari Blog Ini

Rabu, 25 Februari 2009

VALUE CHAIN DEVELOPMENT


GTZ (2006) dalam implementasi proyek pengurangan kemiskinan melalui promosi rantai nilai, menyatakan bahwa :

"A value chain is the sequence of activities involved in transforming raw materials into a product that is acquired by the final customer. It includes business activities from the generation of raw materials, to transforming them into intermediate products, to manufacturing the final product. It includes business transactions, but also transactions between companies and governments (e.g. the bureaucracy involved in transbordir trade), and transactions between companies and supporting institutions in areas like finance, training, research and development, metrology and certification, and others".

Setiap elemen-elemen yang terdapat pada rantai nilai tersebut memungkinkan terjadi nilai tambah, ketika dikelola secara profesional dan efisien. Pengelolaan setiap mata rantai nilai secara profesional, adalah memperlakukan selayaknya dalam proses produksi, sehingga akan terdapat unsur-unsur input-proses-output yang berimplikasi pada pengelolaan biaya, waktu, jumlah tenaga kerja dan faktor produksi lainnya. Setiap perusahaan tidak selalu melakukan kegiatan pada seluruh mata rantai nilai secara lengkap. Ada beberapa kegiatan rantai nilai yang dikerjakan pihak lain (outsourcing). Secara konsep keunggulan daya saing jangka panjang strategi terakhir ini terbukti lebih efektif. Rantai nilai ini menggambarkan adanya saling terkait dan saling memberi nilai tambah antar bagian pada suatu proses perusahaan dalam satu rangkaian logis, yang ujung dari proses ini adalah keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar